Tuesday, June 9, 2009

Character is Everything

Character is everything. Karakter adalah segalanya begitulah ungkapan yang sering dikutip pakar manajemen ketika membahas mengenai keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini nampaknya berlaku pula dalam dunia kepelatihan sepakbola. Banyak pelatih mumpuni, kenyang pengalaman melatih, punya dasar teori kepelatihan yang baik namun justru gagal mengantar klub asuhannya ke tangga juara. Ketidakberuntungan para pelatih tersebut lebih disebabkan karena kurangnya karakter kepemimpinan mereka dalam tim sehingga tidak mampu mengoptimalkan potensi para pemain.
Contoh yang paling baik mengenai hal ini adalah Claudio Ranieri. Beliau adalah salah satu pelatih senior di Italia. Pernah menangani Fiorentina, Valencia, Chelsea dan kini Juventus. Namun ironisnya klub-klub yaang pernah dilatihnya tidak pernah sekalipun mencapai prestasi puncak menjadi juara liga atau juara di ajang eropa. Juventus musim ini pun kian tertinggal dari Inter di Serie-A dan telah tersingkir dari Liga Champions. Selain Ranieri ada pula sosok Hector Cuper. Mantan pelatih Mallorca, Valencia dan Inter Milan ini bahkan sampai mendapat julukan Mister Runner-up karena selalu gagal membawa klub asuhannya juara disaat-saat akhir kompetisi. Valencia dibawanya dua kali berturut-turut menjadi runner-up Liga Champions tahun 2000 dan 2001 begitu pula saat di Inter yang hanya bisa diantarnya menjadi runner-up Serie-A.
Di ajang Bundesliga ada sosok Klaus Toppmoeller mantan pelatih Bayern Leverkusen yang juga menjadi spesialis runner-up bersama klubnya saat membawa Leverkusen menjadi runner-up Liga Champions 2002 dan juga runner-up diajang kompetisi Bundesliga. Ditanah Inggris kita mengenal Steve McCLaren mantan asisten Alex Ferguson di MU yang justru gagal total ketika menangani Middlesbrough dan juga timnas Inggris. The Boro tidak juga beranjak dari klub medioker di Premiership dan hanya menjadi nomor dua di Piala UEFA tahun 2005/2006 sedangkan saat menangani timnas Inggris, McClaren terbukti gagal membawa Inggris lolos kualifikasi Euro 2008. Dari contoh diatas memang dapat disimpulkan bahwa karakter dari seorang pelatih amat menentukan dalam keberhasilan klub yang diasuhnya.

No comments:

Post a Comment