Sunday, June 28, 2009

Catenaccio

Sistem ini dikembangkan oleh pelatih berkebangsaan Argentina, Helenio Herrera di klubnya Internazionale Milan pada dekade 1960-an.
Inti dari sistem catenaccio adalah memperkuat barisan belakang dengan menempatkan seorang “libero / sweeper” di belakang tiga atau empat pemain belakang.

Saat Bertahan
Libero mendukung pemain belakang, menghadang striker lawan atau menghalau total bola yang lolos ke daerah pertahanan. Kunci sistem ini adalah sentuhan dan kedisiplinan pemain saat bertahan.

Saat Menyerang
Libero dapat maju menusuk ke daerah pertahanan lawan begitu pula bek kiri dan kanan. Sementara bek tengah hanya sampai setengah lapangan.

Ciri khas lain dari sistem catenaccio adalah serangan balik yang cepat dengan memanfaatkan kelengahan lawan yang tengah menyerang. Penyerang Italia seolah “ditakdirkan” untuk mampu mengoptimalkan peluang sekecil apapun untuk menjadi sebuah gol sehingga memunculkan istilah “one chance one goal.”

Karena menempatkan seorang libero dibelakang tiga atau empat pemain bertahan lainnya yang berdiri sejajar maka sistem catenaccio hampir tidak pernah mempergunakan perangkap off-side dalam menghalau serangan lawan.
Perkecualian dalam hal ini terjadi saat lini pertahanan AC Milan diakhir dekade ’80-an dan awal ’90-an menggunakan sistem pertahanan gerendel ala catenaccio dengan seorang libero yaitu Franco Baresi dibelakang tiga pemain bertahan lainnya yaitu Paolo Maldini, Alessandro Costacurta dan Mauro Tassotti yang berdiri sejajar didepannya.
Namun secara luar biasa kuartet pertahanan Milan ini mampu menggabungkan secara sempurna sistem pertahanan kuno ala catenaccio dengan sistem pertahanan modern dengan perangkap off-side. Hal ini cukup beresiko mengingat seorang libero harus berdiri jauh dibelakang rekan lainnya. Apabila tidak terjalin komunikasi maupun pengertian yang baik antar pemain, sang libero akan selalu terlambat naik untuk menjebak off-side pemain lawan.

No comments:

Post a Comment