Saturday, June 13, 2009

Blunder Kiper

Piala Dunia merupakan ajang tertinggi bagi para pemain sepakbola di seantero jagat ini. Di ajang inilah para pesepakbola berharap dapat menampilkan performa terbaiknya. Namun bagi beberapa orang kiper legendaris, ajang Piala Dunia sekaligus menjadi akhir yang menyedihkan bagi karir gemilangnya selama ini di timnas masing-masing. Sebagai contoh:
1. Kiper legendaris Inggris, Peter Shilton harus mengakhiri karirnya sebagai penjaga gawang dengan blundernya saat perebutan tempat ketiga PD 1990 melawan Italia. Bola yang dikuasainya berhasil direbut Roberto Baggio sehingga berakibat gol yang menyebabkan kekalahan Inggris dari Italia.
2. Masih dari Inggris, David Seaman melakukan blunder fatal saat mengantisipasi tendangan bebas Ronaldinho saat perempatfinal PD 2002 melawan Brasil. Pertandingan tsb juga menjadi ajang perpisahan bagi Seaman di timnas Inggris.
3. Kiper eksentrik Kolombia Rene Higuita harus membayar mahal kebiasaannya menggiring bola hingga tengah lapangan saat melawan Kamerun pada perdelapanfinal PD 1990 yang berakibat pada terciptanya gol kedua Kamerun oleh Roger Milla.
4. Andoni Zubizaretta harus mengakhiri dengan tragis karirnya di timnas Spanyol saat membuat gol “bunuh diri” ketika melawan Nigeria dibabak penyisihan grup PD 1998 di Prancis.
5. Bodo Illgner yang membawa Jerman menjuarai PD 1990 dicemooh sebagai biang keladi kekalahan timnya saat ia tak mampu menghalau dua gol Bulgaria saat perempatfinal PD 1994 di AS. Setelah pertandingan tersebut Illgner tak pernah lagi dipanggil timnas Jerman meskipun penampilannya masih memikat di tingkat klub dengan salah satu prestasinya adalah mengantar Real Madrid menjadi juara Champions 1998.
6. Nery Pumpido yang empat tahun sebelumnya menjadi pahlawan saat mengantar Argentina menjadi juara PD 1986, harus kehilangan tempatnya sebagai kiper utama Argentina oleh Sergio Goycochea di pertandingan pembuka PD 1990 ketika melawan Kamerun karena gagal menghalau gol semata wayang yang juga menjadi gol kemenangan Kamerun di pertandingan tersebut.
7. Yang paling akhir adalah kesalahan Oliver Kahn saat tercipta gol Ronaldo hingga berakibat pada kekalahan timnya dari Brasil di final PD 2002. Namun beruntung bagi Kahn ia masih dipercaya mengawal gawang Jerman pada PD 2006 meskipun hanya berstatus sebagai pemain cadangan.

No comments:

Post a Comment