Sunday, July 5, 2009

Cristiano Ronaldo

Kesuksesan Cristiano Ronaldo menjadi pemain termahal dunia dengan nilai transfer hampir Rp 1,3 triliun memang menunjukkan bahwa pemain terbaik dunia tahun 2008 itu mempunyai kualitas yang istimewa. Permainan Ronaldo memang amat menawan di atas lapangan hijau, hal inilah yang membuat Florentino Perez, bos Real Madrid kepincut setengah mati padanya. Namun ada satu hal yang menarik jika kita mencermati perjalanan karir Ronaldo selama ini.
Ronaldo yang permainannya amat dipuja itu ternyata hanya sanggup bersinar dengan klubnya saja namun saat membela timnas Portugal, terbukti Ronaldo belum dapat berprestasi apapun juga. Kala timnas Portugal dilatih Luis Felipe Scolari, tim ini berhasil menembus babak final Euro 2004, semifinalis Piala Dunia 2006 dan perempat final Euro 2008. Namun sayangnya, kala timnas Portugal berprestasi begitu bagus kiprah Ronaldo sendiri ditimnas nyaris tidak kelihatan. Performa Ronaldo tertutupi oleh gaya permainan Scolari yang lebih mementingkan kerjasama dan kekompakan dalam tim.
Terbukti juga ditahun 2008 kala Ronaldo bersama Man. United mampu menjadi jawara Premier League, Champions League serta mampu menyabet Sepatu Emas Eropa dan Pemain Terbaik Dunia 2008, performa Ronaldo justru turun drastis kala membela timnas Portugal di Euro 2008. Kini saat Portugal ditukangi oleh Carlos Queiroz yang notabene mantan asisten Fergie di MU, penampilan Ronaldo juga tak kunjung membaik bersama timnas. Queiroz bahkan secara khusus meminta Ronaldo untuk bermain apik bagi timnas seperti kala membela klubnya dikancah liga. Buruknya performa Ronaldo berimbas pada terpuruknya prestasi Portugal saat ini di Pra Piala Dunia 2010 zona Eropa dimana mereka hanya menempati peringkat ketiga digrup dan terancam gagal lolos ke Afsel tahun depan.
Ronaldo memang pemain terbaik dan termahal didunia, namun apalah artinya jika ia justru gagal mengangkat prestasi timnasnya sendiri.
Ronaldo nampaknya harus belajar dari tahun 2006 dimana saat itu prestasi Ronaldinho amat mengkilap bersama El Barca. Ronaldinho mampu membawa Barca menjadi kampiun La Liga dan Liga Champions 2005/2006 namun setelah itu Ronaldinho justru tampil buruk dikancah Piala Dunia Jerman 2006. Timnas Brazil hanya mampu menembus perempatfinal dan penampilan Ronaldinho sendiri sangat buruk sehingga dihujat oleh publik di Brazil. Akibatnya saat pemilihan pemain terbaik dunia 2006, Ronaldinho justru kalah dari Fabio Cannavaro yang berhasil membawa timnas Italia menjadi juara dunia.
Selain itu Ronaldo juga nampaknya harus melihat kembali pada sosok maha bintang Diego Maradona yang dengan kharisma dan kemampuannya mampu “sendirian” menghantar Argentina menjadi juara dunia 1986, runner-up PD 1990 dan membawa Napoli menguasai Serie-A diakhir 1980-an meskipun ia hanya dikelilingi oleh rekan-rekan setim yang kualitasnya semenjana.

No comments:

Post a Comment